Gangguan Pencernaan pada Sang Calon Ibu

Sudah dua hari saya merasa sangat menderita, bukannya melebih-lebihkan, meskipun penyebabnya “hanya” karena masalah gangguan pencernaan yaitu sembelit. Tetapi untuk ibu hamil, khususnya jika kehamilan Anda sudah memasuki trimester ketiga, tentu saja hal ini sangat mengganggu. Karena posisi bayi yang sudah besar (di atas 1,5 kg) sehingga ruang di dalam rongga perut Anda yang semakin sempit, ditambah oleh perasaan penuh di lambung, nyeri di ulu hati dan melilit di usus Anda, akan menyebabkan aktivitas, istirahat dan asupan makanan Anda terganggu.

Nah, hal ini jangan dianggap remeh, tetapi Anda tak perlu khawatir. Tapi yang perlu diingat…, Jangan pernah mengkonsumsi obat atau suplemen apapun tanpa sepengetahuan dokter (lebih baik dokter spesialis atau DSOG Anda) serta jangan lupa mengecek obat yang akan anda konsumsi di situs-situs yang dapat membantu (safefetus.com dan medicastore.com).

Khusus untuk masalah sembelit ini, akhirnya kemarin, saya pergi ke Dokter Spesialis Internal (karena “trauma” saya yang sebelumnya).

Gejala yang terjadi adalah,

– perut (bagian bawah kemungkinan usus besar) sakit sangat melilit setiap saat.
– Lambung terasa penuh
– Ulu hati nyeri
– Tetap merasa lapar seperti biasa, tapi tiap dimasuki makanan, maka perut makin melilit
– Susah BAB dan buang angin, sehingga perut makin kembung.
– Faeces padat, disertai warna kehitaman

Oleh internist, saya didiagnosis terkena gangguan pencernaan, kemungkinan karena makanan yang saya konsumsi serta suplemen yang saya minum. Dari DSOG saya memang mengkonsumsi 3 suplemen, yaitu
– Prolacta DHA for Mother
– Obimin
– CDR (Vit C 1000mg + Calcium)
Nah, ternyata kandungan Vitamin C yang tinggi yang saya konsumsi tiap hari dari CDR itulah yang turut menyumbang penderitaan saya, efeknya diantaranya faeces yang terdapat warna kehitaman. Oleh karena itu akhirnya berikut inilah hasil saran dari Internist untuk kasus sembelit pada ibu hamil :

– Saya diminta untuk sementara menghentikan konsumsi CDR dan diganti dengan suplemen yang hanya mengandung Kalsium saja. Prolacta dan Obimin, tetap bisa dikonsumsi seperti biasa.
– Selain itu, saya dianjurkan untuk sementara selama seminggu menghindari makanan yang “keras” seperti nasi, macam-macam daging, makanan berserat tinggi seperti buah (buah yg diperbolehkan hanya papaya), serta sayuran berserat tinggi. Jadi alternative makanan yang bisa dikonsumsi antara lain aneka macam bubur.
– Susu tetap boleh dikonsumsi, ingat untuk banyak-banyak minum air putih (min 8 gelas sehari)
– Obat yang diberikan antara lain :

Ranitidine 150 mg (2x 1 tablet) à kategori B, aman untuk ibu hamil & menyusui

Inpepsa (3x 1 sendok makan) à kategori B, aman untuk ibu hamil & menyusui
Tablet kunyah pengganti Kalsium

Alhamdulillah, sekali saya minum obatnya, serta sehari mengkonsumsi bubur dan menghindari makanan keras, akhirnya keluhan sembelit itu hilang juga. Dan saya pun bisa bekerja dengan nyaman, serta tidur nyenyak di malam hari. Jangan lupa untuk menghentikan konsumsi obat jika keluhan sudah hilang. Semoga membantu.