Jalan-jalan ke Madiun..Part II

Madiun memang mungkin kota kecil yang damai dan tenang, yang sebutannya adalah ”Kota Gadis”, jangan salah…maksudnya Gadis adalah Perdagangan dan Industri. Jadi ciri khas kekayaan alamnya mungkin tidak terlalu tersohor, tetapi Madiun dan kota-kota tetangganya tetap mempunyai beberapa obyek wisata alam yang benar-benar masih ”Gadis”.
copy-of-image13.jpg

Kebun kopi di Kecamatan Kare

Terletak sekitar 10 km arah timur kota Madiun, perkebunan kopi ini dulunya adalah peninggalan penjajahan Belanda. Berada di atas bukit lereng gunung Wilis yang udaranya sangat adem, mirip dengan Puncak. Pemandangannya pun tak kalah dengan kawasan puncak. Dan tentu saja suasananya masih begitu alami. Tapi untuk menjangkaunya, anda harus mengendarai kendaraan 4WD, karena terjalnya jalan. Tapi justru itu adalah yang menarik dari wisata ke tempat ini.

Monumen Kresek (Peristiwa Madiun 1948)
Yang satu ini bukan pure wisata alam sih, Cuma letaknya ada di lereng Wilis, tak jauh dari kebun kopi, yang lumayan adem juga. Wisata ini adalah wisata sejarah, dimana tempat terjadi tragedi Madiun tahun 1948. (Saya nggak mau cerita lebih banyak, karena ngeri duluan). Di tempat yang sama juga ada hutan wisata yang bernama Grape, serta bumi perkemahan yang lumayan luas, yang sering dipakai untuk acara-acara perkemahan. Tempat ini sebenarnya sangat cocok untuk acara lintas alam dan outbound.

wisata_clip_image006.jpgwisata_clip_image004.jpg

Waduk Bening
Terletak 40 km arah timur dari kota madiun, waduk ini seluas 860 km2, terletak di tengah-tengah hutan jati Saradan. Tempat ini memiliki scene yang sangat indah saat sunrise, dengan latar belakang waduk dan hutannya. Biasa juga dipakai untuk bumi perkemahan.

wisata_clip_image002.jpg

 

Telaga Sarangan

Terletak di wilayah kota Magetan (30km arah barat dari Madiun), telaga ini benar-benar tempat getaway yang perfect yang mudah dijangkau dari Madiun. Tempatnya yang berada di lereng gunung Lawu, dengan hutan pinusnya yang hijau, dan hawa yang begitu sejuk.

p1010212.jpg

Di seputaran telaga terdapat berbagai obyek menarik, diantaranya speed boat dan perahu dayung yang bisa disewa untung mengelilingi danau, serta kuda yang bisa disewa untuk jalan-jalan keliling danau. Juga terdapat berbagai macam restoran hingga kedai makan yang menyajikan berbagai macam makanan, yang khas dari tempat ini adalah sate kelinci, hmmm…rasanya enak, empuk dan gurih, serta rendah kolesterol. Makanan lain cukup standard, tapi yang saya sarankan adalah gurame atau nila goreng atau bakar dimakan dengan lalapan serta sambel segar dan nasi yang panas-panas, sangat nikmat disantap di udara yang dingin.

Hotel juga banyak tersedia, mulai dari yang murah (seharga Rp. 60 ribu/malam) hingga yang bertarif lumayan (Rp. 400 ribu/malam). Pilihan hotel dan restoran juga terdapat di kaki telaga sarangan, sekitar 4-5 km di bawah telaga, dengan harga yang tentunya relatif lebih murah daripada di seputar telaga. Tapi yang pasti kita masih dapat menikmati suasana yang sejuk, mirip seperti di tretes. Sekedar tips untuk anda, jangan lupa memilih hotel atau penginapan yang menyediakan air panas, karena anda tentunya tak ingin mandi dengan ”air es”. Juga tersedia vila yang disewakan kepada wisatawan, rata-rata seharga Rp. 250 ribu / malam saat low season, dengan dua kamar tidur).

Telaga Ngebel

Secara geografis terletak di wilayah Kabupaten Ponorogo, tetapi lebih dekat dijangkau dari rumah saya (Desa Dolopo, hanya 25 km ke arah timur). Jarak tempuh dari kota Madiun, kira-kira 40 km. Tempat ini benar-benar adalah sebuah ”perfect getaway”, karena lain dengan Telaga Sarangan, Ngebel menyajikan sebuah pemandangan dan suasana yang begitu perawan, jauh beda dengan Sarangan yang cenderung ramai dan padat. Masih belum banyak bangunan di sekitar Ngebel ini. Luas telaganya juga sekitar 3x lebih luas dari pada Sarangan, dan Ngebel adalah sebuah danau alam, yang dahulunya adalah bekas letusan gunung berapi.

ngebel.jpg

Ngebel berlokasi di lereng gunung Wilis. Udaranya lumayan sejuk, meskipun tidak sedingin Sarangan (secara geografis ketinggian Sarangan lebih tinggi dari permukaan laut). Di sekeliling danau, banyak sekali pepohonan tua berusia ratusan tahun, hutan pinus dan juga binatang asli hutan gunung wilis, seperti monyet dan kijang. Untuk anda yang mencari ketenangan, tempat inilah adalah tempat yang sangat tepat.

p1010317.jpg

Meskipun masih perawan, tapi juga ada hotel yang disewakan kepada pengunjung, meski tidak banyak. Harganya pun relatif lebih murah dibanding dengan Sarangan. Untuk obyek wisata, terdapat sebuah perahu motor di danau yang mampu memuat sekitar 10-15 orang untuk berkeliling danau. Hidangan yang disajikan, rata-rata dihasilkan dari hasil telaga sendiri, diantaranya ikan gurame dan nila yang sangat nikmat bila digoreng atau dibakar dan dinikmati dengan lalapan dan sambal serta nasi panas. Pilihan makanan lain juga ada, tetapi yang spesial adalah hidangan ikan tersebut, dan juga bakso isi telur puyuh yang tak kalah sedap. Dinikmati sambil duduk-duduk di pinggir danau, pasti sangat menggugah selera dan menenangkan hati.

 

Jadi, silakan mampir ke tempat-tempat tersebut jika Anda mengunjungi Madiun. Ketenangannya akan membuat anda merasa segar kembali saat kembali ke rutinitas sehari-hari. Selanjutnya, pada Part III, saya akan menulis tentang ”Wisata Kuliner” di Madiun dan sekitarnya…

 

(NB: objek aslinya jauh lebih indah daripada di foto, karena saya — yg ngambil foto, bukan fotografer profesional..harap maklum 😀 )

59 Responses

  1. 2 thumbs up… keren reportasi dan dokumentasinya.
    tak tunggu wisata kulinernya…. lagi kangen masakan Indo 😦

  2. @nra
    makacih..makacih… 😀 jadi besar kepala….dokumentasinya masih hrs byk belajar ama yg jago2 motret nih..
    Edisi wisata kulinernya mungkin agak lama keluarnya (baru masuk tgl 27 hehehe…) Iya memang kl lg kangen masakan, baca artikel ttg masakanpun cukup (ato malah bikin homesick??)
    Oke deh…met liburan!! (btw taiwan libur apa nggak?)

  3. nice. bisa jadi duta wisata kota madiun nih… kalau telaga sarangan saya sudah pernah dengar. tapi kalau telaga ngebel belum. mungkin tanggal 30 saya ke sana, kebetulan ada acara kondangan pernikahan teman di ponorogo.

  4. hehe…. taiwan gak ada liburan… ini lagi dikejar-kejar dealine laporan n persiapan final exam.
    ntar liburannya waktu taon baru cina, sampe sepi tuh kampus katanya…. semua orang taiwan pada mudik 🙂

  5. madiun sekarang lagi banjir ya non? hehehe

  6. @galih
    gimana udah nyicipin mampir ke ngebel blum? gak nglewati banjir di ponorogo kan?

    @nRa
    wehehe…kesian deh nra…kita di indo puas bgt liburnya nih 😀

    @taqi
    iya, madiun kota banjir, alhamdulillah desaku gak kena..tp kesian jg yg kena banjir…

  7. obyek2 wisata yang anda tulis kami dari komunitas sepeda gunung LCC madiun hampir semua sudah saya jelajahi bahkan saya kenalkan pada sesama pesepeda gunung setanah air dan saat ini saya getol mempromosikan obyek2 tsb. untuk wisata trek sepeda gunung sangat cocok dan digemari maniak sepeda gunung off road anda mempunyai misi yang sama untuk memajukan wisata tsb silah kan mampir di blok kami foto2nya lebih lengkah hariyadi LCC madiun

  8. @hariyadi LCC
    Makasih komennya, Senang rasanya bisa ikut mempromosikan kota kita tercinta ini..Salam kenal buat teman2 di komunitas sepeda gunung LCC madiun..

  9. Wah seneng bgt klo kota AE tercinta kelahiranku bisa terkenal, q dah ke tempat itu semua kecuali waduk bening. Sekedar saran aja kq Dung Malem di daerah Dungus kgk dimuat yach…padahal tempat itu kan lumayan bgus…

  10. Bu Uliee, saya dari kota Sukabumi Jawa Barat, ntar akhir bulan mei 08 ini saya se keluarga besar mo kunjungin kota mu, rencana beberapa hari di madiun and makasih sudah kasih gambaran gimana rasanya di madiun city. see you in madiun

  11. @tari_imoet
    salam kenal…sesama wong medhiyun..hehe..wah kl dung malem saya jg blum pernah kesana tuh.. 😀

    @ade ridwan
    welcome to madiun..selamat menikmati kota madiun 🙂

  12. salam kenal tetangga desa and semuanya,salut buat arek2 dolopo atas blognya. ngebel seperti aset wisata yang diabaikan, gak dapet perhatian. se-7 gak? oh iya, kalo bisa minta dok. tempat bersejarah dimadiun ya?

    MADIUN = MADness Inside UNited, apalagi madiun selatan bentrok terus.kapan damainya yach?

  13. @yuigahama_kite
    salam kenal jg…tetangga desa sebelah mana nih? Iya memang ngebel kurang dimaksimalkan asetnya, tp justru bagus krn dgn begitu keperawanannya ttp terjaga…nggak kayak sarangan yg udah terlalu crowded…

  14. aku dari desa kebonsari,lumayan deket kan? cuma daerah krandegan saja, pasar dlp ke barat.memang sih,tapi tempat duduknya kurang tuh di ngebel,mau duduk aja mesti diatas motor terus.

  15. @yuigihama_kite
    kebonsari yah, wah kl gt…apa mungkin dulu pernah satu sekolahan mungkin ya? kl SMP aku di SMPN 1 Dolopo (lulus ’99), SMA nya di SMA Geger (lulus ’02)
    Kalau saya sih lebih menikmati duduk2 di bawah pohon yg gede2 itu disepanjang hutan yg mengelilingi danau, sambil bawa tikar n makan sekalian jadinya piknik…heheheh..

  16. waaahh… aQ seneng bgt dulu pernah kenal org madiun… nyenengin dech ^_^
    n aQ juga pernah diajak ke tempat” tsb, emang aQ akui jempoL bgt dech ama madiun n sekitarnya..
    aQ gi deket ma org madiun nih kak, aq bisa g yah jadi org madiun… hwehwehwe 😛 kan enak gt banyak tempat” romantis disono… tp skrg dah pd pergi dech 😦
    kl temenQ ada di kebonsari ma dungus.. Q dah jarang maen nich, jadi kangen pengen kesono.. 😀

  17. jadi inget sama temenku arek jogja, mo tak ajak kencan disitu tapi sampe sekarang gak kembali2, nyengir………..!!!!kalo buat hiking ngebel kayaknya tempat yang bagus juga. oh iya, tau tempatnya air terjun pundak kiwo nggak non? tempatnya di magetan.

  18. wah………..seneng dech madiun disanjung2. aku orang ngawi tapi hampir 3 tahun nie dmadiun. met kenal ya bwt yang punya blog

  19. waah.. gmbar2 kota madiun’a bgus.

    bisa nambah tau tntang kampung halamanku ini.
    abis jarang bgd ksna c ..hhe

  20. ono profile soal KARE nek nduwor 🙂 matursuwon kecamatanku di ulas.selain kebun kopi sebenarnya ada kebun cengkeh di KARE sayang aku nggak ada profile lengkap.tapi ok banget blog mu kang plus salam kenal soko cah kare

  21. maaf yo mbak tak kiro kowe lanang tiwase cak celok KANG :))

  22. aku juga cah madiun lho

  23. pas lagi homesick…trus goggling… ketemu sama mbak ulliee.
    Salam kenal mbak…kula tiyang medhiyun, saking jiwan, ITS ugi (perkapalan), sakmeniko manggen dateng lombok.
    Cerita dan foto jalan-jalannya bisa menghiburku…kapan dilanjutin jalan-jalannya?

  24. Waduh kebetulan Ni_ waktu surfing di internet buka2..eh ktmu Profilnya kampung halamanku_
    aku lahir di Magetan, besar di Madiun, & sekarang kul di Malang_ terimakasih bwt mbak ulliee.
    Ujam Suter Mbak_ terimakasih banyak atas promosi Wisatanya
    Ada tambahan lagi mbak,
    berhubung rumahku Kare, ada objek wisata lagi yaitu Air Terjun Slampir/ Kedung Malem

    -Udah lama gak naik ke Puncak Hargo Dumilah-

  25. wah mg maiun sbnerny mempunyi tmpt2 wsta yg bgus2 & ptut buat dknjungi, tp syg mrka(tmpt wisata) msh trsmbunyi & blum bnyk org yg thu. Q sndri org madiun tp bnyk tmpt wisata yg bru Q thu. y mklumlh qt2 ni org sbuk. jdi g smpet buat jln2.

  26. atasku cah kare ??? karene endi mbak ??? aku desa morang bawahnya pasar cermo…..hiks hiks nulisnya mau nangis soalnya kangen banget sama desaku yang asri

  27. Mbak ulliee aq jg asli madiun lo tepatnya desa pucanganom,aq jadi rindu kampung halaman setelah melihat foto wisata di madiun sebetulnya di madiun masih banyak mbak seperti taman mini umbul, moga tmn yg lain bisa mengirimkan foto2 yg lain,skrg aq tinggal di Batam mbak.

    • Salam balik mas Yoyok, iya masih banyak sekali tempat2 wisata lain yg belum bisa ditulis karena nggak ada fotonya

  28. aku yo cah madiun pisan. tapi berhubung jarang pulang, mk jarang pula bisa menikmati berbagai keindahan yang ditawarkan olek kota “GADIS” ku ini.
    btw, aku pingin tau info tentang penginapan murah dimana ya, yang derada tidak jauh dari pusat kota…?trims

    • ada banyak di pusat kota, hotel yg lumayan bagus (standar bintang **) seperti hotel merdeka, pas didepan pasaraya sriratu dan disamping plasa madiun. kalau hotel melati juga banyak, tempat paling favorit biasanya sepanjang jalan pahlawan

  29. kaopan aku arep muleh nang madiun puingin tuenan e nonkrong nank alon2 mbek konco.ngopi nang ujang mangan jadah bakar ndelok cewek lewat

  30. biarpun terlambat membuka-buka tapi aku seneng ada yang nyebut desaku morang, (panji morang)

  31. panji morang adalah nama perusahaanku karena aku asli wong morang, kare, madiun. skrg aku di jakarta…..pingin cepet2 lebaran, mudik nanti mau ke ngebel ajak anak istri biar mereka juga tau…

  32. Wah, jdi senang kota kelahiranku wisatanya jdi terkenal. Salam kenal sj saya kelahiran madiun juga tepatnya di jetis dagangan tapi sekarang nyangkul di timika papua,.

  33. bagus…bagus..gambarnya lebih banyak lagi dong. apa lagi klu
    muat daerah kelahiran aku.yaitu di desa kare.alias lereng gunung wilis

  34. bagus-bagus tolong dong ditambah gambarnya
    cZ xluarga banyak yg di madiun
    Tapi q minim info tempat wisata di Kab.Madiun
    Ofytha_gtu…he..he..he…

  35. aq bangga jadi orang madiun aq di terlahir di suweru lereng wilis ds/kec kare ternyata banyak tempat2 wisata yg indah.kususnya air terjun slampir madiun tapi sayang blm di kelola dgn baek sangat di sayangkan

  36. Wah… Reportasenya lengkap….
    Sblmnya salam kenal, mbak. Sbtlnya yg org Madiun suamiku.
    Tepatnya Dolopo juga, tetanggaan qta, mbak.
    Suamiku Doloponya jl.Gemah Ripah Bangun Sari.
    Aku udah sering ke Madiun, tapi kl u’ wisatanya blm banyak
    yg aku tau soalnya kl ke sana cuma sebentar aja.
    Insya Allah lebaran ini mau mudik ke sana, mudah2an bisa
    jalan2 ke tempat2 yg mbak promosiin.
    Makasih banyak ya bwat infonya.

  37. matap bos dung malem / yg lbh dikenal lg dengan nama grojokan slampir msh dlm suasana alam yg original

  38. ini kuliner khas madiun , nasi pecel yang sangat lengkap .
    ada kangkung , bayam , bunga turi , lamtoro,daun singkong ,daun pepaya,cacahan mentimun,kecipir muda dan kemangi baru di taburi serundeng .Di situ tinggal nambah tempe ,tahu,peyek,ayam , wader goreng, atau danging [dendeng ragi] mantap lah harganya pun pasti terjangkau . minumnya bisa teh, kopi,dawet jabung , maupun legen .
    siiiiiiiiiip lah , silahkan mampir di madiun .

    salam
    jay asli madiun

  39. makasih mbk ulie ku cah cermo asli di tenggarong kaltim di teruskan tulisan tentang mediun

  40. salam saya dari sabah,Malaysia dlm bulan mac ini ada rancangan mahu ke madiun,mencari keluarga yg lama tak ketemu apa bisa tolong bagi tahu tempat penginapan (hotel) yg murah di sana

  41. […] Words of Aulia. Aulia Mahfudah: Jalan-jalan ke Madiun Part II […]

  42. […] Words of Aulia. Aulia Mahfudah: Jalan-jalan ke Madiun Part II […]

  43. Sekitar tahun 90an pernah berkemah di Telaga sarangan dan Naik G. Lawu.

    Salam…

  44. aku bangga jadi orang yng lahir di Madiun walaupun aku merantau di kalimantan,mudah2an madiun tetap jaya dan tambah maju. saradanku I love you…

  45. sudah 5 bulan tinggal d madiun sy kira tidak ada tempat wisata yg bisa d kunjungi,teryata saya salah ada banyak sekali tempat wisata d madiun dan tempat” yang agak berbau mistis…
    masih butuh banyak info lg tentang madiun

  46. Madiun truly asia…

  47. mauuuuu… ccok banget dehh kayanya buat liburan

  48. Like it… Ijin share ya….

  49. Kalau dari Stasiun Madiun ke Dolopo (pasar) apa ada angkutan umum langsung kk?

    • Kl langsung hanya ada taxi charter (mungkin sekitar 50rb atau lebih) atau ojek juga bisa krn jarak hanya 19 km an.
      Kl naik bus bisa jalan kaki keluar stasiun ke arah kanan ke jalan besar lalu naik bus ke terminal. Dari terminal pindah bus yg jurusan ponorogo.

  50. kl dr madiun ke telaga ngebel kl pk kendaraan umum naik ap aj y dr stasiun
    pengen nyoba backpacker ksana

  51. kl dr stasiun madiun mw ke telaga ngebel naik ap ya
    minta pencerahanNa bwt bacpacker ksana heehehehe☺😊😊😊

    • Dari stasiun madiun naik bus umum tujuan Ponorogo. Nanti sekitar 13 km sebelum sampai Ponorogo (15 km dari Stasiun Madiun) turun di Pasar Dolopo. Dari pasar Dolopo biasanya ada Angdes (angkot), atau jika mau bisa sewa ojek ke Ngebel, sekitar 17 km dari Dolopo. Selamat backpacker an ya 🙂

Leave a reply to Murni Cancel reply