Seekor Monyet di belakang Kantor

Bener deh tadi saya kaget betulan…enak2 nyetir..pulang dari kantin barusan makan siang…kepala sudah berat aja rasanya…ngantuk pun menyerang…dengan santai saya menuju tempat parkir di samping kantor…

Beberapa saat sebelum sampai di parkiran, ada sesosok yang berkelebat didepan mobil saya terus seperti terbang loncat ke atas pagar pembatas yang langsung berbatasan dengan hutan yang berada tepat di belakang kantor saya…

Wuihhh…!!! Apa tuh!! Masak sih ada monyet di tempat kayak gini…nah..ternyata dugaan saya benar. Monyet itu Cuma seekor saja, dia yang tadinya mengais-ngais sampah yang ada di tempat pembuangan sampah belakang kantor, mungkin kaget mendengar suara mobil saya…dan akhirnya loncat ke pagar…happ!! Dan berdiri celingukan disitu sambil takut-takut….

Saya…(yang notabene hidup di daerah pemukiman padat penduduk yang jarang ada binatang liar hidup dengan bebas..) tentu saja kagum, heran, kasihan  melihat hewan itu ada di sini…

Kagum karena ternyata ditempat seperti kantor saya ini (yang dekat dengan pabrik tapi ya masih dalam golongan tengah hutan), masih ada hewan-hewan liar yang bebas berkeliaran.

Heran karena, kenapa itu monyet sampai-sampai mau mengais makanan dari tempat sampah…apa yang ada di tempat sampah? Paling Cuma bungkus-bungkus makanan, kertas, dan apalah..masak dia sudah berganti makanan sekarang?

Kasihan, karena….lagi-lagi…kita sebagai manusia bertanggung jawab terhadap semua nasib buruk yang menimpa satwa yang rumah dan ”mata pencaharian”nya kita rampas begitu saja tanpa permisi.

Tapi ya….untungnya saja mereka nggak bisa protes,  nggak bisa teriak-teriak menghujat, nggak bisa konvoi sambil bawa-bawa spanduk ato membakar foto siapalah…

Yang mereka bisa, ya Cuma berusaha ”kreatif” untuk mempertahankan hidupnya…termasuk dengan monyet tadi, yang akhirnya harus ”kreatif” mengais tempat sampah di belakang kantor saya untuk mencari tau, siapa tau ada sisa2 makanan yang bisa mengganjal perutnya yang lapar….

Rasanya saya mendapat pelajaran dari peristiwa tadi, sebagai manusia, seharusnya kita bisa lebih kreatif. Apapun masalah dan halangan yang menjadi penghambat kita untuk mencari rejeki, sudah sepatutnya kita bisa menemukan jalan yang lain. Tak jarang kita bahkan seringkali protes terhadap rejeki yang sudah kita terima, kurang inilah..kurang itulah…takut masa depan nanti bakal gimana….takut dan takut…Kenapa kita harus takut? Allah pasti sudah menciptakan semuanya dengan begitu sempurna, termasuk rejeki kita.

Kenapa kita harus mempertanyakan ”Apa rejekiku untuk esok  hari?” padahal Allah tidak pernah bertanya pada kita ”Sudahkah kamu sholat dan beribadah kepada-Ku?” sebelum memberikan rejeki kepada kita? J

 
Saya, pastinya juga belum bisa bertindak seperti yg saya sebutkan diatas…semoga saja kita bisa berbuat lebih baik untuk yang terbaik….SEMANGATTT!!!!

3 Responses

  1. ayo say..semangat 😀

  2. Semangat, gimana kabarnya? seneng ya bisa deket ma suami skr. Selamat Ul, juga untuk calon buah hatinya 🙂

  3. @Bu Yuhana
    Makasih Bu, saya kangen lho.. 🙂 ingat dulu kerja bareng dalam suka dan duka..hehehe..
    Alhamdulillah baik aja, tapi meski dekat secara tempat (jaraknya cuma 2 jam), tapi ya tetep aja 2 minggu ketemu dan 2 minggu jauh. Tapi yg jelas, ini semua saya syukuri. Mohon doanya juga moga calon “adek” kami selalu sehat 🙂
    Sukses buat Bu Yuhana, mudah2an cepat kembali ke ITS dan jadi dosen saya lagi 🙂 (saya terpaksa masih cuti skrg 😦 )

Leave a comment